Tugas Mata Kuliah Pemuliaan Tanaman
NAMA
: CITRA WULAN SUCI
NIM : 125040207111012
KELAS : D
PRODI :
AGROEKOTEKNOLOGI
TUGAS 1 / PPT 1
Soal :
1.Pengertian pemuliaan tanaman ?
2.Contoh keberhasilan pemuliaan
tanaman ?
3.Program baku pemuliaan Tanaman ?
Jawaban :
1.Pengertian pemuliaan tanaman
·
Pemuliaan
tanaman adalah kegiatan mengubah susunan genetik individu
maupun populasi tanaman
untuk suatu tujuan. Pemuliaan tanaman kadang-kadang disamakan dengan penangkaran
tanaman, kegiatan memelihara tanaman untuk memperbanyak dan menjaga kemurnian;
pada kenyataannya, kegiatan penangkaran adalah sebagian dari pemuliaan.
Selain melakukan penangkaran, pemuliaan berusaha memperbaiki mutu genetik
sehingga diperoleh tanaman yang lebih bermanfaat.
(Annonymous, 2013. Pemuliaan Tanaman. Online
[http://id.wikipedia.org/wiki/Pemuliaan_tanaman] diakses tanggal
14 Februari 2013).
·
Secara umum, pemuliaan
tanaman dapat dinyatakan sebagai usaha manusia untuk menghasilkan tanaman yang
secara genetik mempunyai sifat tertentu yang lebih baik (unggul) yang
diinginkan. Pemuliaan tanaman dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti
introduksi varietas atau galur dari luar negeri, persilangan antar spesies atau
intra spesies, mutasi induksi dan transfer gen.
(Annonymous, 2013. Pemuliaan Tanaman. Online [http://www.batan.go.id/pdin/index.php?page=artikel&artikel=24]diakses tanggal 14
Februari 2013).
·
Definisi dari pemuliaan
tanaman, menurut Ir. Triwidodo:
Ilmu yang mengajarkan
pada kita cara mendapatkan jenis unggul baru yang ekonomis berharga.
Jenis
unggul sendiri yaitu Jenis baru yang ekonomis berharga adalah jenis yang laku
dijual di pasaran.
Definisi
Pemuliaan Tanaman menurut Mutakhir :
Ilmu yang
mengajarkan cara orang dapat merubah susunan genetika tanaman hingga menjadi
tanaman yang lebih bermanfaat bagi kemanusiaan.
(Annonymous, 2013. Pemuliaan Tanaman. Online [http://pigeon-sagitarius.blogspot.com/2012/02/pemuliaan-definisi-dari-pemuliaan.html]diakses tanggal 14
Februari 2013).
·
Pemuliaan
tanaman adalah ilmu tentang perubahan susunan genetic sehingga
memperoleh tanaman yang menguntungkan manusia (Poespodarsono Sumardjo. 1988.
Dasar-dasar ilmu oemuliaan tanaman. PAU IPB-Lembaga sumberdaya informasi IPB).
Pemuliaan tanaman adalah rangkaian kegiatan
penelitian dan pengujian atau kegiatan penemuan dan pengembangan suatu
varietas, sesuai dengan metode baku untuk menghasilkan varietas baru dan
mempertahankan kemurnian benih varietas yang dihasilkan. (Undang-undang
Republik Indonesia nomor 29 tahun 2000 tentang perlindungan varietas tanaman).
Pemuliaan tanaman banyak ditekankan pada
saha mempertinggi produktivitas hasil pertanian. Kenaikan hasil merupakan
tujuan utama bagi pemuliaan tanaman. Kadang-kadang hal ini dilakukan dengan
menyediakan varietas lebih produktif, karena adanya perbaikan seperti ketahanan
terhadap penyakit tetapi sebagai hasil dari sistem fisiologi yang lebih
efisien. (Allard, R.W. 1988. Pemuliaan Tanaman. Bina Aksara: Jakarta.)
Plant breeding is the science, art, and
business of improving plants for human benefit. (Bernardo, R. 2002. Breeding
for quantitative traits. Stemma Press, Minneapolis,MN)
Plant breeding is technical components,
for example, applied science, multidisciplinary approaches based on genetic
principles, improved germplasm, new cultivars suited to human needs and
transfer of few to many genes controlling simple to complex traits resulting in
economically important phenotypes.
Pemuliaan
tanaman dapat didefinisikan sebagai
gabungan dari ilmu pengetahuan, teknologi dan seni agar diperoleh tanaman yang
menguntungkan bagi manusia dengan cara merekayasa gen/kromosom dan
lingkungan.Jadi tujuan pemuliaan tanaman ialah untuk memperoleh atau
mengembangkan suatu tanaman sehingga menjadi lebih baik dan menguntungkan bagi
kehidupan manusia. ( Tim Dosen Budidaya Tanaman. 2011. Panduan Praktikum
Pemuliaan Tanaman. Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang.)
(Annonymous, 2013. Pemuliaan Tanaman. Online [http://blog.ub.ac.id/faradila/pengertian-contoh-keberhasilan-dan-progam-baku-pemuliaan-tanaman/]diakses tanggal 14
Februari 2013).
2. Contoh keberhasilan pemuliaan
tanaman
·
Pemuliaan Tanaman Padi Di Patir
Didasari dari keberhasilan BATAN dalam
melepaskan varietas-varietas padi baru, telah mendorong Pemerintah Daerah
Kalimantan Selatan untuk memperbaiki varietas padi lokal mereka yaitu Siam
Datu, yang memiliki sifat yaitu berumur dalam, tanaman tinggi dan
produksi rendah. Tinggi dan umur varietas padi sangat mungkin diubah
dengan teknik mutasi. Berdasarkan laporan Maluszynski dkk (1995), dari 322
varietas padi mutan yang dilepas secara resmi, 128 varietas dilepas karena
batangnya menjadi lebih pendek (semi dwarfness), dabn 111 varietas karena
umurnya menjadi lebih genjah. Oleh karena itu, permintaan dari Pemda Kalimantan
Selatan tersebut sangat mungkin diwujudkan oleh BATAN. Kegiatan Uspen ini telah
dimulai pada tahun 2005. Benih padi dari Kalimantan Selatan diiradiasi pada
dosis 0,2 dan 0,3 kGy dan ditanam di Kebun Percobaan Pasar Jum’at.
Dalam perakitan varietas unggul nasional ada
beberapa pendekatan yang lazim digunakan, diantaranya pendekatan secara inbred
lines, mutasi buatan, bioteknologi dan hibrida. Perakitan varietas secara inbred
lines dan secara mutasi buatan sudah banyak menghasilkan varietas unggul
dan telah ditanam di hampir semua areal pertanaman padi di dunia, secara
bioteknologi yang dikenal dengan varietas trans-genic belum begitu lazim
sedangkan varietas unggul hibrida lebih populer di daratan China dengan luas
pertanaman pada tahun 1995 lebih dari 18 juta hektar atau sekitar 58 % dari
areal pertanaman padinya. Pada penelitian ini dilakukan perakitan varietas
melalui tiga pendekatan sekaligus, yaitu pendekatan secara inbred lines,
mutasi buatan dan hibrida. Ketiga pendekatan ini dilakukan secara simultan dan
saling mendukung.
Selain peningkatan produksi padi, juga
ditujukan untuk perbaikan kualitas seperti peningkatan kandungan Fe, Zn dan
menurunkan kandungan phytic acid yang merupakan anti nutrisi bagi tubuh.
Dari berbagai penelitian yang dilakukan, penurunan phytic acid ini baru bisa
dengan menggunakan pemuliaan dengan teknik mutasi. Rendahnya kandungan phytic
Acid dalam biji padi, akan menyebabkan peningkatan penyerapan unsur-unsur
essensial yang dibutuhkan tubuh seperti Fe, Zn, dan vitamin-vitamin.
Sejumlah galur mutan tanaman sorgum dengan
sifat-sifat agronomi unggul seperti tahan rebah, genjah, produksi tinggi,
kualitas biji baik, dan lebih tahan terhadap kekeringan telah dihasilkan dan
dikoleksi sebagai plasma nutfah di PATIR-BATAN. Bekerjasama dengan Departemen
Pertanian, penelitian dilanjutkan untuk pengujian secara multi lokasi dan multi
musim, sebelum akhirnya galur-galur mutan diusulkan untuk dilepas menjadi
varietas sorgum baru. Pengujian dilakukan di beberapa Propinsi termasuk Jabar,
Jateng, DIY, Jatim, NTB, NTT, Sultra, Sulut, and Gorontalo.
(Anonymous, 2013. Online: [http://www.batan.go.id/patir/_berita/pert/
padi/padi.html] diakses tanggal 14 Februari 2013)
padi/padi.html] diakses tanggal 14 Februari 2013)
·
Pemuliaan Mutasi Tanaman Jeruk Keprok
(Mutation Breeding Of Citrus Reticulata Blanco)
(Mutation Breeding Of Citrus Reticulata Blanco)
Karakterisasi merupakan salah satu cara yang
biasa digunakan dalam kegiatan pemuliaan untuk mendeteksi perubahan sifat yang
terjadi pada tanaman termasuk setelah perlakuan mutasi. Penelitian ini
bertujuan untuk melihat karakter morfologi tanaman jeruk keprok yang telah
mendapat perlakuan radiasi sinar gamma. tanaman yang diamati dalam penelitian
ini adalah tanaman jeruk keprok (Batu 55, SoE, dan Garut) yang telah mendapat
perlakuan sinar gamma (20 Gray, 40 Gray dan 60 Gray) dan berumur tiga tahun.
Pengamatan karakterisasi morfologi tanaman
dilakukan pada fase vegetatif dan generatif dengan menggunakan descriptor list
dari IPGRI yang telah disesuaikan terhadap setiap individu tanaman yang
mengalami perlakuan. Jumlah dihitung untuk mandapatkan kandidat tanaman yang
seedless. Hasil pengamatan terhadap morfologi daun menunjukkan adanya karakter
yang berbeda yaitu pada jeruk keprok Batu 55 yang telah diradiasi dengan sinar
gamma 20 gray terdapat sayap daun yang sempit dengan obovate yaitu bagian atas
lebar kamudian semakin ke pangkal semakin menyempit. Sementara pengamatan
terhadap jumlah biji menunjukkan bahwa dari 36 tanaman Keprok SoE terdapat 3
tanaman (8.3 %) memiliki biji nol (0) atau seedless. Kata kunci : mutan,
Batu55, SoE, Garut, sinar gamma, karakterisasi.
(Martasari, C.; Agisimanto, D.; Yusuf, H.M. [Balai Penelitian Tanaman Jeruk Dan Buah Subtropika] 2005. 2006. , HAL 140 – 151. ISBN : 978-979-98489-5-6.).
(Martasari, C.; Agisimanto, D.; Yusuf, H.M. [Balai Penelitian Tanaman Jeruk Dan Buah Subtropika] 2005. 2006. , HAL 140 – 151. ISBN : 978-979-98489-5-6.).
·
Modifikasi Sorghum
Contoh yang baik adalah modifikasi sorghum
sejak keberhasilannya introduksi di Amerika Serikat sekitar 100 tahun yang
lampau. Jenis ini, suatu sorghum tropis, yang pertama ditunjukkan untuk daerah
panas di bagian tenggara dan selatan. Secara berangsur-angsur, varietas yang
genyah telah dikembangkan sampai sorghum sekarang merupakan krop penting di
daerah Shouth Dahkota. (Allard, R.W. 1988. Pemuliaan Tanaman. Bina Aksara:
Jakarta.)
·
Peter Beyer (1952), Jerman, perakit 'Golden Rice'
Richard Keith Downey
(1927), Kanada, perintis kanola
Edward
Murray East (1879–1938), AS, meletakkan dasar-dasar teknologi jagung
hibrida
Åke Gustafsson,
(1908–1988) Swedia, perintis pemuliaan tanaman denganmutasi
Donald
F. Jones (1890–1963), AS, menginvensi hibrida silang ganda yangmenjadi
teknologi pemicu industri benih hibrida
Ivan Vladimirovich
Michurin (1855–1935), Rusia/Uni Soviet, menerapkanseleksi pada tanaman buah dan mengkaji teknik-teknik penanggulanganinkompatibilitas
persilangan
Ingo Potrykus (1933– ),
Jerman, perakit 'Golden Rice' dan ketua Golden RiceHumanitarian Board
Marcus
Morton Rhoades (1903–1991), AS, menemukan dasar teori pemanfaatan
galur mandul jantan
(Anonymous, 2013. Online:
[http://www.scribd.com/doc/55226513/Tugas-Mata-Kuliah-Pemuliaan-Tanaman]
diakses tanggal 14 Februari 2013)
3.
Program baku pemuliaan tanaman
Ruang lingkup pemuliaan tanaman
dibagi menjadi empat kegiatan besar, yaitu pembentukan keragaman genetik (sebagai populasi dasar/bahan dasar
proses pemuliaan tanaman), seleksi (pemilihan
yang didasarkan pada penilaian genetik dari populasi yang diseleksi), pengujian (menguji individu-individu
yang terseleksi untuk dipastikan kualitas dan kuantitasnya sebelum akhirnya
dilepas) dan pelepasan varietas.
Proses yang akan dilalui untuk
memuliakan suatu tanaman adalah sebagai berikut:
Penentuan tujuan
pemuliaan tanaman
Penentuan tujuan ialah proses yang wajib untuk dilakukan karena akan menentukan pada hasil yang akan diperoleh. Tujuan program pemuliaan biasanya diperoleh dari masalah – masalah yang ditemui dilapang, sehingga diharapkan hasil program pemuliaan tersebut dapat menjadi solusi permasalahan yang ada. Untuk menentukannya, para pemulia perlu mengetahui masalah serta harapan produsen dan konsumen, serta gagasan pemulia sendiri. Ada dua macam tujuan dalam pemuliaan tanaman, antaralain :
Penentuan tujuan ialah proses yang wajib untuk dilakukan karena akan menentukan pada hasil yang akan diperoleh. Tujuan program pemuliaan biasanya diperoleh dari masalah – masalah yang ditemui dilapang, sehingga diharapkan hasil program pemuliaan tersebut dapat menjadi solusi permasalahan yang ada. Untuk menentukannya, para pemulia perlu mengetahui masalah serta harapan produsen dan konsumen, serta gagasan pemulia sendiri. Ada dua macam tujuan dalam pemuliaan tanaman, antaralain :
Tujuan Jangka Pendek
Dengan Ilmu Pemuliaan akan didapat hasil tanaman yang lebih bagus dan mempunyai jangka pendek sehingga dapat diproduksi secara Nasional atau dunia seperti penanaman padi atau gandum. Kita tahu bahwa tanaman padi semakin hari semakin baik dengan masa tanam kurang dari 4 bulan ,sehingga dalam satu tahun bisa 3 kali panen.
Bahkan dengan pemulian tanaman padi bisa lebih singkat dan lebih banyak hasilnya pada suatu kelak,sehingga akan sangat bermanfaat. (Sumber:http://id.shvoong.com/exact-sciences/agronomy-agriculture/2254506-pemuliaan-tanaman/#ixzz1nNaIvsXI)Jadi, tujuan jangka pendek pemuliaan tanaman antaralain :
a. Memenuhi keinginan konsumen dengan memperbaiki kualitas produk yang dihasilkan, seperti halnya:
Dengan Ilmu Pemuliaan akan didapat hasil tanaman yang lebih bagus dan mempunyai jangka pendek sehingga dapat diproduksi secara Nasional atau dunia seperti penanaman padi atau gandum. Kita tahu bahwa tanaman padi semakin hari semakin baik dengan masa tanam kurang dari 4 bulan ,sehingga dalam satu tahun bisa 3 kali panen.
Bahkan dengan pemulian tanaman padi bisa lebih singkat dan lebih banyak hasilnya pada suatu kelak,sehingga akan sangat bermanfaat. (Sumber:http://id.shvoong.com/exact-sciences/agronomy-agriculture/2254506-pemuliaan-tanaman/#ixzz1nNaIvsXI)Jadi, tujuan jangka pendek pemuliaan tanaman antaralain :
a. Memenuhi keinginan konsumen dengan memperbaiki kualitas produk yang dihasilkan, seperti halnya:
perbaikan ukuran pada buah pepaya yang
kecil-kecil menjadi lebih besar dan berbiji sedikit;
warna pada bunga anggrek yang bermacam-macam
atau warna semangka merah menjadi kuning;kandungan bahan tertentu , misalnya
pada golden rice yang mengandung beta-karotena
(pro-vitamin A)
pada bagian endospermanya
dimana pada padi tipe liar tidak terdapat bahan tersebut;
ketahanan simpan tanaman atau pangan, misalnya
ketahanan bunga potong sedap malam dengan penambahan asam benzoat (pa) 100 ppm
ke dalam larutan gula 4% dapat mempertahankan lama peragaan (masa simpan)bunga
potong sedap malam. Larutan gula 4% dan sodiumbenzoat teknis 500 ppm dapat
digunakan sebagai bahanpengawet alternatif yang murah untuk mempertahankan
lamaperagaan bunga potong sedap malam dan meningkatkan jumlah kuntum mekar
(Buletin Teknik Pertanian Vol. 10, Nomor 1, 2005);
keindahan dan keunikan tanaman atau pangan,
misalnya tanaman hias mawar ‘Königin der Rosen’, salah satu contoh mawar Hybrid
Tea, anggrek dan lain-lain.
b. Memenuhi kebutuhan petani atau produsen,
yaitu Peningkatan kepastian terhadap hasil biasanya diarahkan pada peningkatan
daya hasil, cepat dipanen,
ketahanan terhadap organisme pengganggu atau kondisi alam
yang kurang baik bagi usaha tani, serta kesesuaian terhadap perkembangan teknologi
pertanian yang lain. Hasil yang tinggi menjamin terjaganya persediaan bahan
mentah untuk diolah lebih lanjut. Tanaman yang berumur singkat (genjah) akan
memungkinkan efisiensi penggunaan lahan yang lebih tinggi. Ketahanan terhadap
organisme pengganggu atau kondisi alam yang tidak mendukung akan membantu
pelaku usaha tani menghindari kerugian besar akibat serangan hama, penyakit,
serta bencana alam. (Annonymous, 2012. Pemuliaan Tanaman. Online [http://fp.uns.ac.id/~hamasains/bab1pemuliaan.htm]
diakses tanggal 14 Februari 2013).
c. Memenuhi kebutuhan industri, misalnya
dengan meningkatkan kandungan curcumin pada temulawak (Tidak semua temulawak
mengandung banyak Curcumin. Curcumin dalam temulawak ini hanya dapat diperoleh
dengan teknologi tinggi dan tidak bisa diperoleh dengan cara tradisional
seperti di godok, karena Curcumin tidak larut di air. Selain dapat melindungi
Hati dari kerusakan juga dapat berfungsi sebagai Antioksidan yang kuat
(menangkap radikal-radikal bebas yang berbahaya bagi sel tubuh), mampu menahan
pelipatgandaan sel kanker, dapat menurunkan kolesterol dan anti radang.)
2. Tujuan Jangka Panjang
Tujuan lainnya dalam program pemuliaan tanaman didasarkan pada strategi jangka panjang untuk mengantisipasi berbagai perubahan arah konsumen atau keadaan lingkungan. Pemuliaan padi misalnya, pernah diarahkan pada peningkatan hasil, tetapi sekarang titik berat diarahkan pada perakitan kultivar yang toleran terhadap kondisi ekstrem (tahan genangan, Tahan kekeringan, dan tahan lahan bergaram) karena proyeksi perubahan iklim dalam 20-50 tahun mendatang. Tujuan pemuliaan akan diterjemahkan menjadi program pemuliaan. (Annonymous, 2012. Pemuliaan Tanaman. Online [http://fp.uns.ac.id/~hamasains/bab1pemuliaan.htm] diakses tanggal 14 Februari 2013).
Tujuan lainnya dalam program pemuliaan tanaman didasarkan pada strategi jangka panjang untuk mengantisipasi berbagai perubahan arah konsumen atau keadaan lingkungan. Pemuliaan padi misalnya, pernah diarahkan pada peningkatan hasil, tetapi sekarang titik berat diarahkan pada perakitan kultivar yang toleran terhadap kondisi ekstrem (tahan genangan, Tahan kekeringan, dan tahan lahan bergaram) karena proyeksi perubahan iklim dalam 20-50 tahun mendatang. Tujuan pemuliaan akan diterjemahkan menjadi program pemuliaan. (Annonymous, 2012. Pemuliaan Tanaman. Online [http://fp.uns.ac.id/~hamasains/bab1pemuliaan.htm] diakses tanggal 14 Februari 2013).
Penyediaan Materi
Pemuliaan (Pembentukan Keragaman Genetik)
Penyediaan materi pemuliaan (populasi dasar)
yang memiliki keragaman genetik yang tinggi sangat penting untuk menunjuang
proses pemuliaan tanaman. Karena suatu tanaman dapat ditingkatkan potensi
genetiknya jika terdapat keragaman genetik dalam populasinya. Peningkatan
keragaman (variabilitas) genetik apabila aksesi tidak ada satu pun yang
memiliki suatu sifat yang diinginkan, pemulia tanaman melakukan beberapa cara
untuk merakit individu yang memiliki sifat ini. Beberapa cara yang dapat
dilakukan adalah introduksi bahan koleksi, persilangan, manipulasi kromosom,
mutasi dengan paparan radioaktif atau bahan kimia tertentu, penggabungan (fusi)
protoplas/inti sel, manipulasi urutan gen, transfer gen, dan manipulasi
regulasi gen.
Penilaian untuk
dijadikan varietas baru (Seleksi)
Proses seleksi dapat dilakukan jika materi
pemuliaan (populasi dasar) memiliki keragaman genetik yang tinggi. Pemilihan
melalui penilaian genotip individu atau populasi didasarkan pada penampakan
fenotip atau uji keturunan. Keefektifan seleksi tergantung pada tujuan program
pemuliaan, tingkat keragaman genetik pada populasi dasar, jenis tanaman dan
parameter genetik. Metode seleksi yang diterapkan tergantung pada cara
perkembangbiakan tanaman (generatif dan vegetatif). Beberapa metodenya
antaralain :
Metode seleksi tanaman menyerbuk sendiri,
yaitu :
-
Seleksi massa : memilih bahan tanam yang lebih
baik pada generasi berikut. Dalam program pemuliaan, seleksi
ini juga merupakan yang paling sederhana dan banyak pemulia hanya mengandalkan
nalurinya dalam menjalankan metode ini, meskipun dasar ilmiah untuk
pelaksanaannya sudah tersedia. Dalam praktik sehari-hari, pemulia mengamati
penampilan fenotipe
setiap individu
dalam suatu populasi lalu memilih individu yang akan dipelihara keturunannya
kelak. Praktek yang demikian juga disebut seleksi massa positif. Seleksi massa
negatif (disebut juga roguing) juga dapat dilakukan, terutama untuk
memelihara kemurnian sifat suatu populasi: individu-individu yang menyimpang
dari penampilan normal dibuang. Kalangan pemuliaan tanaman menamakan seleksi
massa karena biasanya cara seleksi ini dilakukan terhadap ukuran populasi
yang besar dalam pertanaman di ladang. Pemuliaan hewan mengistilahkan sebagai seleksi
individu karena seleksi didasarkan atas dasar penampilan individu, bukan
kerabat dari individu tersebut.
-
Seleksi galur murni : yaitu metode pemilihan dengan caramemisahkan
individu-individu yang terdapat dalam populasi Varietas Asal kemudian
digalurkan sehingga mencapai kondisi homozigot yaitu individu yang mempunyai
dan atau lebih alel-alelyang sama.
-
Seleksi pedigree : yaitu metode pemilihan yang dilakukan sejak generasi kedua
(F2) dengan mencatat asal usulnya sehingga diperoleh galur murni
-
Seleksi bulk yaitu metode pemilihan yang dilakukan pada generasi lanjut untuk
mendapatkan galur murni.
-
SSD (Seleksi Single Seed Descent), yaitu satu keturunan satu biji. Pada
prinsipnya, individu tanamanterpilih dari hasil suatu persilangan pada F2 dan
selanjutnya ditanam cukup satu biji satu keturunan.. Cara ini dilakukan
sampai generasi yang ke-5 atau ke-6 (F5 atau F6). Bila padagenerasi
tersebut sudah diperoleh tingkat keseragaman yang diinginkan maka pada
generasiberikutnya pertanaman tidak dilakukan satu biji satu keturunan tetapi
ditingkatkan menjadisatu baris satu populasi keturunan, kemudian meningkat lagi
menjadi satu plot satu populasiketurunan.
-
Backcross : Persilangan F1 dengan induknya (resesif/dominan)
(Sumber : PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR :
34/Permentan/OT.140/7/2008)
34/Permentan/OT.140/7/2008)
Metode seleksi tanaman menyerbuk silang yaitu
:
-
Seleksi galur murni : yaitu metode pemilihan dengan caramemisahkan
individu-individu yang terdapat dalam populasi Varietas Asal kemudian
digalurkan sehingga mencapai kondisi homozigot yaitu individu yang mempunyai
dan atau lebih alel-alelyang sama.
-
Seleksi massa : memilih bahan tanam yang lebih
baik pada generasi berikut. Dalam program pemuliaan, seleksi
ini juga merupakan yang paling sederhana dan banyak pemulia hanya mengandalkan
nalurinya dalam menjalankan metode ini, meskipun dasar ilmiah untuk
pelaksanaannya sudah tersedia.
-
Seleksi satu tongkol satu baris (ear to row) : cara ini modifikasi dari seleksi
massa. Pada seleksi massa, tanaman yang terpilih (tongkol) langsung dicampur
dan digunakan untuk pertanaman seleksi musim berikutnya.Padahal, tongkol yang
terpilih tersebut merupakan hasil persilangan ecaa acak sehingga sulit diduga
susunan genotipnya.Untuk memperbaiki kelemahan ini, tongkol-tongkol tersebut
diuji terlebih dahulu sebelum dicampur.Cara pengujian tersebut disebut
pengujian keturunan (progeny test). (Mangoendidjojo W. 2011. Dasar-dasar
Pemuliaan Tanaman. Kansisus )
-
recurrent selection : seleksi berulang.
4.
Pengujian genotip atau varietas harapan (uji pendahuluan, uji lanjutan)
Sebelum dilepas
menjadi varietas baru, terlebih dahulu dilakukan pengujian terhadap individu
atau populasi terseleksi. Pengujian tersebut berupa uji adaptasi dan uji daya
hasil, sehingga dapat diketahui kemampuan individu atau populasi tersebut pada
lingkungan jika dibandingkan dengan varietas unggul yang sudah ada. Bahan-bahan
pemuliaan yang telah terpilih harus dievaluasi atau diuji terlebih dahulu dalam
kondisi lapangan karena proses seleksi pada umumnya dilakukan pada lingkungan
terbatas dan dengan ukuran populasi kecil. Evaluasi dilakukan untuk melihat
apakah keunggulan yang ditunjukkan sewaktu seleksi juga dipertahankan dalam
kondisi lahan pertanian terbuka dan dalam populasi besar. Selain itu, bahan
pemuliaan terpilih juga akan dibandingkan dengan kultivar yang sudah lebih
dahulu dirilis. ( Tim Dosen Budidaya Tanaman. 2011. Panduan Praktikum
Pemuliaan Tanaman. Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang.)
5. Pelepasan Varietas harapan menjadi
varietas baru (uji multilokasi)
Untuk varietas yang akan dilepas harus
diadakan percobaan adaptasi, dibandingkan dengan varietas baku, di beberapa
tempat yang mewakili daerah, di mana varietas tersebut akan dianjurkan. Percobaan
adaptasi dilaksanakan sedemikian rupa sehingga data yang diperoleh dapat
dipercaya. Sebelum pelepasan varietas harus melakukan prosedur pelepasannya
dengan cara mengajukan Permohonan pelepasan varietas diajukan secara tertulis
kepada Menteri Pertanian melalui Ketua Badan Benih Nasional dan beberapa tahap
yang lainnya. Keputusan tentang pelepasan varietas ditetapkan oleh Menteri
Pertanian dengan Surat Keputusan.
wuihh makasih banyak :) sangat membantu saya menyelesaikan tugas saya :) kalau sempat berkunjung yah ke blog saya www.kanglukman.org
BalasHapus